Jumat, 10 Januari 2014

Influenza (Flu) - Penyakit sederhana namun berbahaya

INFLUENZA (FLU)

Apa itu Flu ?

Flu adalah penyakit yang disebabkan oleh virus influenza. Gejala umum dari Flu yaitu batuk, sakit tenggorokan dan demam. Terkadang hidung meler atau tersumbat, merasa lelah. Flu terjadi setiap tahun dan lebih sering terjadi pada musim penghujan atau awal musim kemarau di negara tropis. Segala usia dapat terkena flu, dari bayi dan dewasa, sampai orang tua.

Bagaimana flu menyebar?


Orang yang menderita flu dapat menyebarkan virus melalui batuk atau bersin. Tetesan atau semburan udara yang dilepaskan ketika orang batuk, bersin, atau berbicara dapat mendarat di mulut atau hidung orang yang berada di dekatnya. Semburan juga dapat terhirup ke dalam paru-paru.
Orang juga dapat tertular flu ketika menyentuh mulut atau hidung mereka setelah menyentuh sesuatu benda yang terdapat virus di atasnya, seperti gagang pintu, meja, atau tangan kotor orang yang terinfeksi.

Cara Penyebaran :


Bagaimana Anda tahu jika Anda memiliki flu?

Tanda-tanda flu dapat mencakup:
Terkadang terdapat gejala yang jarang terjadi yaitu mual dan diarre, gejala tersebut kemungkinan terjadi apabila disertai dengan infeksi beberapa bakteri.

Tidak semua orang yang menderita flu memiliki semua tanda-tanda flu pada waktu yang sama. Beberapa orang dengan flu tidak mengalami demam. Kebanyakan orang yang terkena flu lebih baik tidak memeriksakannya ke dokter atau minum obat.

Bagaimana tingkatan keparahan flu?

Beberapa orang menjadi sangat sakit dan beberapa lainnya tidak. Kebanyakan orang yang sakit bisa sembuh tanpa ke dokter atau minum obat. Namun, beberapa orang bisa menjadi sangat sakit dan bisa mati. Kebanyakan orang yang sangat sakit ini usianya >65 tahun atau memiliki kondisi medis seperti: diabetes, penyakit jantung, asma, atau penyakit ginjal, atau sedang hamil. Anak-anak usia 5 tahun juga beresiko lebih besar.
Setelah orang itu tertular virus, akan menimbulkan gejala dlm wktu 1 hari dan biasanya gejala berlangsung selama 5 - 7 hari. Tergantung keparahan.

Pencegahan

Terhadap diri sendiri:

Terhadap penularan kepada orang lain:

- Tutupi hidung dan mulut ketika batuk atau bersih menggunakan lengan atau tissu, buang di tempat sampah.
- Cuci tangan sesring mungkin dengan sabun dan air hangat.
- Jangan menyentuh mata , hidung , atau mulut untuk mencegah penularan melalui tangan.
- Jika kamu sakit istiharat di rumah, dan jika terdapat gejala seperti flu setidaknya tetap dirumah selama 24 jam setelah terjadi demam.

Kondisi Kegawatan

Pada anak-anak --> Segera bawa ke rumah sakit jika terjadi :

- Nafas cepat atau gangguan pernafasan.
- Warna kulit kebiruan atau keabu-abuan.
- Kurang mendapat cukup air / cairan.
- Adanya muntah yang banyak dan konsisten.
- Hilang kesadaran dan tidak ada interaksi.
- Menjadi sangat sensitif sehingga sering menangis

Pada Bayi --> Anda juga harus mencari tanda-tanda peringatan ini: tidak mau makan, tidak keluar air mata ketika menangis, dan popok basah jauh lebih sedikit dari biasanya.

Pada Orang Dewasa :

- Susah bernafas dan pernafasan pendek.
- Rasa nyeri atau tertekan pada dada atau perut.
- Pusing mendadak
- Bingung atau linglung.
- Muntah hebat dan konstan.

Apakah ada obat untuk mengobati flu?

Ya. Obat antivirus dapat mengobati flu. Jika Anda sakit, obat ini dapat membuat Anda merasa lebih baik dan lebih cepat sembuh dan membuat flu terasa lebih ringan. Kebanyakan orang yang sakit menjadi lebih baik tanpa perlu obat-obatan. Tapi, jika Anda memerlukan bantuan untuk mendapat kesembuhan lebih cepat, mungkin Dokter dapat memutuskan untuk memberikan obat antivirus atau pemberian obat yang lain.
Obat-obat Flu yang ada dipasaran hanya membuat anda lebih baik kondisinya bukan menghilangkan virus dari dalam tubuh. Misal: Parasetamol untuk mengatasi demam, kombinasi dengan phenylpropanolamine dan juga Antihistamin dapat meringankan gejala yang disertai pilek dan bersin-bersin.
Obat-obat tersebut harus tetap perlu diperhatikan dalam penggunaannya, apakah kontraindikasi terhadap kondisi setiap orang. 


Referensi:
Centers for Disease Control and Prevention - U.S. Department of Health and Human Services

Tidak ada komentar:

Posting Komentar