Kamis, 09 Januari 2014

Perbedaan Common Cold (Pilek) dan Influenza (Flu)


Indonesia, negara yang sangat indah dengan iklim tropisnya, menyebabkan kebanyakan orang sangat nyaman untuk tinggal bahkan warga asing sangat betah untuk menetap di negara ini. Begitu juga dengan makhluk Tuhan yang dinamakan "bakteri" dan "virus" juga sangat suka dengan iklim ini. Banyak yang mengatakan penyakit menular yang paling berbahaya yaitu Penyakit Tropis (Tropical Disease) yang kebanyakan disebabkan oleh bakteri atau virus.

Dalam kondisi musim penghujan ini, siapa yang tidak pernah merasakan sakit seperti : demam, pilek, bersin-bersin, pusing, dll... Banyak kalangan masyarakat menyebutnya dengan Flu atau banyak yang menyebut Pilek... dan mengapa Penulis menggunakan instilah "pilek" karena adanya cairan lendir yang keluar melalui hidung.

Dalam artikel ini Penulis mencoba untuk memberikan sedikit informasi tentang kedua Istilah gejala tersebut diatas yang didapat dari beberapa referensi ilmiah.

Apakah keduanya sama....? - ada beberapa hal dari keduanya memang sama, namun terdapat perbedaan besar dari keduanya yang menjadi perhatian penting dari kedua penyakit ini.

Common Cold (Pilek)

--> juga dikenal sebagai nasopharyngitis (radang pada nasofaring/tenggorokan atas), rhinopharyngitis (radang pada saluran hidung - tenggorokan) atau pilek akut adalah penyakit infeksi virus pada saluran pernapasan bagian atas yang terutama menyerang hidung.

~Influenza (Flu)

--> Penyakit menular pada mamalia (sebagian pada burung (unggas) yang disebabkan oleh virus influensa - family Orthomyxoviridae.

Berikut Perbedaannya:

1. Penyebab
Human rhinovirus

  • Common Cold :
Rhinoviruses (30-80% kasus).
- Human coronaviruses (~15%).
- Picornavirus.
- Adenovirus (5%)

  • Influenza :
Influenzaviruses
- Influenzavirus A : H1N1 --> penyebab Flu Spanyol (1918), dan Flu Babi (2009), H2N2 --> Flu Asia (1957), H3N2 --> Hong Kong Flu (1968), H5N1 --> Flu Burung (2004). Tipe influenza virus yang paling berbahaya penyebab pandemik kematian pada manusia.
- Influenzavirus B --> umum menginfeksi manusia.
- Influenzavirus C --> terkadang menyebabkan infkesi yang serius.

2. Cara Penularan

  • Common Cold : 
Virus-virus penyebabnya hanya mengenali manusia sebagai host-nya. Ditularkan melalui kontak langsung atau  udara. Rhinovirus dan virus serupa lainnya ditularkan oleh tangan yang terkontaminasi pada bagian mata atau hidung.

  • Influenza :
Manusia adalah host utama. »» Menular melalui kontak langsung atau melalui infeksi udara denga kontaminasi yang tinggi »» dapat bertahan berjam-jam pada cairan mukosa kering dan ditularkan melalui kontak secara tidak langsung.


3. Manifestasi Klinik

  • Common Cold : 
»» Kepala dingin, peningkatan produksi lendir
»» Bersin, Mata berair
»» Hidung dan tenggorokan teriritasi
»» Menggigil
»» tidak enak badan selama 2 sampai 7 hari
»» Demam sesekali, sakit kepala
»» Tidak ada korban jiwa yang pernah dilaporkan
»» Kecenderungan untuk lebih serius komplikasi, seperti sinusitis, otitis media, radang tenggorokan, radang tenggorokan dan bronkitis.
  • Influenza :
»» Demam muncul cepat setelah terinfeksi
»» Menggigil, tidak enak badan
»» Sakit kepala, Nyeri otot
»» Kelelahan / kelelahan
»» Sakit tenggorokan
»» Batuk yang parah dan berkepanjangan
»» Biasanya pemulihan dalam 2 sampai 7 hari
»» Mual, muntah diare dilaporkan hingga 25% pada anak-anak
»» Komplikasi: pneumonia, sinusitis, otitis, kejang demam, encephalitis, dan sindrom Reye myositis

4. Pengobatan

  • Common Cold : 
Common cold merupakan self limited disease (penyakit yang sembuh dengan sendirinya) tergantung sistem imun masing-masing orang. Dari beberapa literatur disebutkan bahwa tidak ada indikasi diberikan terapi pada penyakit ini. Indikasi terapi antibiotika diberikan jika terdapat komplikasi bakteri yang menyertai. Mungkin dengan senyawa peningkat sistem imun dapat mempercepat proses pemulihan.

Di negara kita Indonesia, banyak sekali beredar obat-obat untuk mengurangi/menghilangkan gejala dari common flu ini, namun perlu banyak sekali yang harus diperhatikan setiap senyawa obat tersebut memiliki efek samping yang berbeda-beda tiap orang. Penggunaan secara bijak sangat perlu untuk menggunakan obat-obat ini dalam kurun waktu lama. 

Anjuran Penulis : 
- Jika gejala yang diderita berlangsung lama, maka segera menghubungi dokter mengingat kemungkinan terdapat komplikasi bakteri yang perlu untuk diterapi antibiotika.
- Sistem imun sangat berpengaruh pada kondisi ini, meningkatnya sistem imun maka akan mempercepat proses penyembuhan dengan cara »» menambah jam istirahat yang berkualitas »» ditambah dengan mengkonsumsi VIT C atau buah-buahan. 
  • Influenza :
Influenza juga merupakan self limited disease , namun perlu diingat bahwa influenza memerlukan waktu pemulihan yang relatif lebih lama lagi. Oleh sebab itu, jika dirasa sudah mengganggu aktivitas maka perlu segera untuk menghubungi Dokter untuk dilakukan diagnosa (apakah termasuk Common Cold atau Influenza) dan kalau perlu test laboratoris untuk indikasi pemberian Antivirus atau Antibiotika dengan adanya komplikasi bakteri.

Antivirus harus diberikan setidaknya 48 jam setelah infeksi terjadi. Contoh Antivirus : Zanmivir, Osentamivir.
Antibiotika hanya diberikan dengan indikadi adanya komplikasi bakteri. Contoh Antibiotika : Amoksicillin, Cefalosporin, ataupun Ceftriakson.

5. Tindakan Pencegahan

Dari kedua Penyakit tersebut diatas terdapat beberapa persamaan tindakan pencegahan, yaitu:

»» Hindari kerumunan masa jika kondisi anda kurang fit -- bisa dengan memakai masker.
»» Cuci tangan Anda sesering mungkin dengan sabun kesehatan.
»» Batuk atau bersin ke lengan atau siku, atau menutup mulut dan hidung dengan tisu dan membuangnya sejauh mungkin.
»» Lebih baik Anda tinggal di rumah dahulu ketika Anda sedang sakit -- untuk menghindari penularan atau meminimal komplikasi terinfeksi bakteri.
»» Ingat bahwa selama wabah, Unit Kesehatan perlu memberikan pengumuman atau bantuan dengan
pencegahan dan pengendalian infeksi (Influenza -- Pandemik berbahaya).
»» Ingat bahwa orang sakit harus menghindari kontak langsung dan tidak langsung dengan 
anak-anak, lemah atau orang berusia lanjut.
»» Hindari merokok di rumah -- Risiko pneumonia meningkat dengan paparan perokok pasif.


Demikian sedikit informasi yang dapat kami berikan, semoga bermanfaat bagi Pembaca sekalian. Mohon maaf jika terdapat kesalahan penulisan pada artikel ini.

Terima kasih.

Referensi :
1. Arroll B (March 2011). "Common cold"Clinical evidence 2011 (3): 1510.PMC 3275147
2. Eccles R (November 2005). "Understanding the symptoms of the common cold and influenza". Lancet Infect Dis 5 (11): 718–25.
3. http://www.dhhs.nh.gov/dphs/cdcs/documents/commoncold.pdf.
4. http://choa.org/Menus/Documents/Wellness/teachingsheets/influenza.pdf.
5. http://www.eohu.ca/_files/resources/resource1275.pdf.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar